Page 44 - AL ASHRI EDISI 40
P. 44

LAPORAN perjalanan




            HARI KETIGA
               Semenjak  shubuh,  seperti  biasa  rombongan
            kembali bersiap melanjutkan perjalanan menuju Bali.
            Usai sarapan pagi di daerah Probolinggo, dengan
            lanscap  indah  untaian  Pegunungan  Bromo  dan
            Puncak Mahameru di sebelah selatan, mobil elf yang
            membawa kami peserta ziarah bergerak menyusuri
            jalan utara, melewati Situbondo dan membelah Taman
            Nasional  Baluran  menuju  Ketapang,  Banyuwangi.
            Alhamdulillah, sampai di Ketapang, tanpa menunggu
            lama mobil elf yang kami tumpangi langsung masuk
            ke ‘perut’ kapal feri untuk menyeberangi selat Bali.
            Hampir satu jam diombang ambing ombak selat Bali,
            rombongan berhasil mendarat di Gilimanuk, Bali dan
            langsung tancap gas menuju Desa Loloan, Kota
            Negara, Kabupaten Jembrana.
               Sekadar catatan, dalam khazanah Islam, jika
            di Jawa dikenal wali songo (sembilan  wali) yang   selatan pulau Jawa. Dengan melintasi Banyuwangi,
            menyebarkan ajaran Islam, di Bali pun dikenal dengan   Jember,  Jatiroto, Lumajang  dan Kota Malang,
            nama wali pitu (tujuh wali). Mereka adalah Mas Sepuh   perjalanan  di jalur  selatan yang berkelok  bak
            Raden Raden Amangkuningrat di Kabupaten Badung,   ular, membelah gunung dan perbukitan tentu saja
            Chabib Umar Bin Maulana Yusuf Al Magribi di Tabanan,   menawarkan pengalaman  berbeda dibandingkan
            Chabib Ali Bin Abu Bakar Bin Umar Bin Abu Bakar Al   jalur pantai utara Jawa yang landai. Tepat tengah
            Khamid di Klungkung, Habib Ali Zaenal Abidin Al Idrus   malam, rombongan beristirahat di Wisma Trisula di
            di Karangasem, Syech Maulana Yusuf Al Baghdi Al   Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang.
            Magribi di Karangasem, The Kwan Lie di Buleleng,
            dan Habib Ali Bin Umar Bin Abu Bakar Bafaqih di   HARI KELIMA
            Jembrana.  Sayangnya,  karena  keterbatasan  waktu,   Udara sejuk di Kota Malang mengingatkan kami
            tidak semua para wali tadi bisa kami kunjungi. Nama   kepada daerah Puncak, Bogor. Keberangkatan
            terakhirlah yang akhirnya sepakat untuk diziarahi oleh   pulang dimulai kembali sejak pagi. Setelah sarapan
            rombongan MP.                                    nasi rawon di daerah Batu, Malang, jalur perjalanan
               Setelah berziarah ke Makam KH.  Habib  Ali    yang diambil lebih ke tengah alih-alih  mengambil
            Bafaqih yang lahir di Banyuwangi tahun 1890      jalur selatan. Daerah Pujon, Pare, Kediri, Nganjuk,
            dan wafat tahun 1997 di usia 107 tahun, kami     dan  Ngawi  tanpa terasa sudah  terlewati.  Kini
            melanjutkan perjalanan untuk beristirahat di salah   rombongan  rehat sambil  makan siang  di Pondok
            satu rumah mantan guru dan wali murid MP, Bu Iin   Modern  Gontor 1 Putri, Mantingan.  Selanjutnya
            di daerah Jimbaran. Lamanya perjalanan selama 6   perjalanan  dilanjutkan menuju  Yogyakarta via
            jam disertai macet di wilayah selatan Bali akhirnya   Sragen-Surakarta.
            terbayar ketika  peserta rombongan melepaskan      Di Kota Gudeg, Yogyakarta, rombongan membeli
            lelah di atas ‘peraduan’ masing-masing.          oleh-oleh di sepanjang jalan Malioboro yang malam itu
                                                             terlihat padat dan sesak. Kemacetan ala Jakarta sudah
            HARI KEEMPAT                                     menular di Kota Sri Sultan ini.  Setelah puas menikmati
               Jum’at, 27 Desember 2013, perjalanan  pulang   Malioboro-nya Yogyakarta, rombongan sepakat untuk
            menuju  Jakarta pun  dimulai! Setelah  menikmati   meneruskan perjalanan malam itu lewat jalur utara
            Pantai  Kuta di pagi  hari  dan  membeli  oleh-oleh   lagi via Semarang-Pekalongan. Di sepertiga malam,
            khas Bali, kami pun memulai perjalanan  panjang   akhirnya rombongan ziarah MP beristirahat di salah
            menuju Jakarta. Setelah menyeberang dan sampai   satu masjid besar di daerah Pekalongan.
            di Ketapang, perjalanan  pulang  menempuh  rute
                                                             HARI KEENAM
                                                               Ahad, tiga hari terakhir di pengujung tahun 2013.
                                                             Tim ziarah wali songo plus Bali MP  UIN Jakarta
                                                             akhirnya tiba di Ciputat pukul 14.00 WIB. Sempat
                                                             berwisata kuliner sebentar  dengan makanan
                                                             seafood di daerah Brebes, Jawa Tengah perjalanan
                                                             panjang dan mengesankan ini pun usai.
                                                               Banyak hikmah,  ibroh dan inspirasi  yang bisa
                                                             kita dapatkan dari perjalanan ini. Terutama dalam
                                                             mengenang perjuangan dan dedikasi dakwah para
                                                             auliya di tanah Jawa. Semoga di tahun berikutnya
                                                             perjalanan ziarah wisata tetap ada. Tabik.[]
                                                                                               Syukri Rifai
                                                                          Guru MI Pembangunan UIN Jakarta

            44       AL ASHRI    EDISI 40 Juni 2014
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49