Page 15 - Al Ashri edisi 46
P. 15
SENI budaya
menulisnya di surat ini, dibaca yaa kalau sudah semaksimal mungkin, Insya Allah hasilnya
sampai di rumah,” ujar Videla. akan memuaskan,” ujar Dimas.
Niatku saat sampai di rumah langsung “Kamu kenapa, Del?” tanyaku ketika
membaca surat yang diberikan oleh Videla.
melihat wajahnya yang pucat.
Tetapi, ternyata Allah berkehendak lain, Ambu
“Tidak, tidak apa-apa,” ujarnya.
menyuruhku untuk mandi, shalat, dan makan
malam terlebih dahulu. Setelah selesai, aku Selanjutnya ialah acara penampilan tarian
pun pergi ke kamar dan duduk di jendela, daerah yaitu tari Jaipong. Dan akhirnya
kemudian aku membaca surat itu. tibalah lah acara yang sangat ditunggu-
tunggu. Yaitu bernyanyi bersama dan menari
bersama.
“Ya, Allah kenapa masih sedikit pengunjung
Untuk Angkasa,
yang datang?” ujarku dalam hati.
Aku punya ide, bagaimana jika kita
Kami mulai bernyanyi dan menari, tiba-tiba
adakan pentas seni? Tujuannya untuk
segerombolan orang kota pun datang untuk
mencari banyak pengunjung dari desa
lain maupun dari kota. Jadi, karena menyaksikan acara pentas seni kami. Haah..
pengunjungnya banyak perkebunan aku sangat senang dan sangat bahagia.
tehnya tidak bisa digusur oleh orang- Akhirnya aku bisa bernapas lega sekarang.
orang kota itu. Kalau kamu setuju “Akhirnya, ya Del rencana kita berhasil
temui aku di jembatan pinggir sungai juga,” ujarku sambil menoleh ke arahnya.
yaa pukul 9. “Allahu Akbar,” ujarku kaget ketika
Videla
melihat Videla sudah jatuh pingsan dengan
badannya yang pucat. Lalu ayahnya Videla pun
menelepon ambulan untuk membawa Videla ke
Aku sangat senang mengetahui idenya ini. rumah sakit terdekat dengan desa ini.
Sangat bagus dan sangat cemerlang, aku tak *****
sabar untuk menemuinya esok hari. 2 bulan kemudian
***** Aku terduduk di sebuah tempat pertama kali
“Jadi nanti kita tinggal minta bantu warga aku berkenalan dengan Videla. Sembari
yang lain saja. Jika kita kompak, Insya Allah menulis puisi baru untuknya.
pasti kita bisa berhasil dalam melaksanakan
rencana ini” ujar Videla. Sahabat
***** Ku tak bisa menatap, ku tak bisa berbuat
Ini mungkin akan jadi hari yang paling Ku hanya bisa mengingat
menegangkan bagiku juga bagi warga desa di Matamu yang sendu
sini. Hari ini adalah hari di mana kami akan Hatimu yang pilu
mengadakan pentas seni. Acara kami dibuka Senyummu yang layu
oleh sambutan dari bapak Kepala Desa. Juga tubuh mungilmu yang rapuh
Kemudin dilanjutkan dengan acara permainan Tetapi sahabat, mungkin memang
musik angklung oleh anak-anak di sini. Tetapi, Inilah jalan terbaik yang Tuhan pilihkan
pengunjung yang datang pun masih belum Untukmu
banyak. Tuhan hanya satu yang kupinta darimu
“Aduh.. saya takut,” ujarku. “Jagalah dia saat berada di sisimu!”
“Berdoa sajalah Angkasa semoga rencana
ini berhasil,” ujar Bayu. ~THE END~
“Iya, karena kita sudah berusaha
Al Ashri edisi 46 13