Page 14 - Al Ashri 51.cdr
P. 14
SENI budaya
Dengan segera ibu dan ayah beserta Mikail Saat sampai di rumah, Mikail tidur siang.
langsung menuju ke rumah kakek. Perasaan Mikail bermimpi bertemu kakeknya. Sang kakek
sedih menyelimuti mereka. Terlebi-lebih Mikail berpesan dalam mimpi itu, bahwa jam tangan
karena baru kemarin dia berbincang banyak yang diberikannya bukan jam yang dapat
dengan kakek mengenai jam alat menuju masa membuatnya pergi ke masa depan, tetapi jam
depan penemuan kakek. Mikail mulai bertanya- itu yang mengingatkan Mikail untuk hal hal yang
tanya bagaimana kelanjutan jam canggih itu. harus dilakukannya untuk masa depan yang
Apakah sudah selesai atau bagaimana?? lebih cerah.
Beberapa jam kemudian, mereka sampai di “Tiba-tiba jam itu berdering dan berkata,”
rumah kakek dan nenek. Mikail memanggil Mikail, Mikail, ini sudah sore ayo bangun, kau
kakeknya dengan linangan air mata. serentak harus mandi!” Dan Mikail pun bergegas untuk
semua tamu yang melayat semakin sedih, mandi. Mikail bingung kenapa jam itu tahu
terlebih-lebih nenek. Mikail melihat neneknya kalau pemakainya tidak mengerjakannya.
dan orang tuanya menangis. Mikail ikut Setelah selesai mandi Mikail penasaran dengan
menangis tersedu-sedu. “Sudah Mikail, jangan apa yang ada di dalam jam tersebut. Dia pun
menangis,” kata ibu. membuka jam itu. Ternyata di dalamnya ada
Selesai pemakaman nenek menghampiri kamera pemindai tersembunyi. Di mana jam itu
Mikail dan berkata, “Kakekmu memberikan ini mampu merekam semua aktivitas si
untukmu.” “Apa ini nek?” “Ini adalah jam yang pemakainya. Jika pemakainya lupa dengan
dibuat khusus untukmu, jam masa depan.” aktivitas yang semestinya dilakukan sesuai
Dengan senang hati Mikail memakai jam tangan aturan yang tersimpan dalam memori jam
pemberian kakek. Dia merasa yakin bahwa jam tersebut, maka jam pengingat dengan otomatis
pemberian kakek membawa dia ke masa depan akan mengingatkan. “Pantas saja waktu itu aku
dan dia mulai menghidupkan jam tersebut. lupa mengerjakan PR lalu jam itu
Betapa kagetnya Mikail setelah jam itu mengingatkanku,” pikir Mikail.
dihidupkan. Dari jam tersebut terdengar suara, Benar sekali kata kakek kalau jam ini adalah
“Assalamualaikum, Mikail… Aku jam pengingat pengingat masa depan. Jam ini selalu
masa depan. Aku akan membantumu menuju mengingatkan Mikail untuk membiasakan
masa depan gemilang.” segala aktivitas yang baik dengan teratur dan
Malam tiba Mikail melihat kembali jamnya disiplin. Pembiasaan yang dilakukan mulai dari
yang tadi dia letakan di dekat meja belajar. kecil. Sejak saat itu, Mikail menjadi lebih rajin
“Selamat malam Mikail. Apakah kau sudah lagi dan muncul keinginan Mikail untuk
shalat isya? Jangan lupa kerjakan PR mu!” membuat jam seperti yang diciptakan oleh
terdengar perintah dari jam tersebut. Mikail kakeknya pada masa yang akan datang.
langsung salat isya. setelah shalat isya, Mikail
tidur. Tiba-tiba jamnya berbunyi lagi. Mikail
terbangun karena jam itu mengeluarkan suara,”
Mikail kamu belum mengerjakan PR untuk
besok.” Mikail baru ingat kalau ada PR dan dia
langsung mengerjakan PR.
Keesokan harinya pada saat pelajaran
matematika Mikail tidak memperhatikan guru.
Tiba-tiba jam Mikail berbunyi, “Mikail, Mikail,
kamu harus memperhatikan gurumu saat
belajar!” Lalu Mikail segera memperhatikan
gurunya. Saatnya bel pulang. Mereka semua
pulang.
12 Al Ashri edisi 51