Page 76 - Al Ashri 51.cdr
P. 76

RENUNGAN







           AYAT-AYAT
           AYAT-AYAT




            Y A N G  T E R L U P A A
           Y A N G  T E R L U P


               Berbicara  tentang  ayat,  para  ulama  sepakat   bahasa  Indonesia.  Akan  tetapi,  mungkin  sudah
            bahwa  ayat  itu  terbagi  dua.  Yaitu,  ayat-ayat   waktunya  kita  memahami  dan  mendalami
            qauliyyah  dan  ayat-ayat  kauniyyah.  Ayat-ayat   dengan lebih mendalam dan lebih spesifik lagi.
            qauliyyah atau kitabiyyah adalah ayat-ayat yang   Sehingga kita dapat merenungi secara seksama
            terdapat di dalam al-Quran. Sedangkan ayat-ayat   arti kata ulil albab. Sehingga setiap kita membaca
            kauniyyah adalah seluruh alam semesta beserta     ayat  suci  Al-Qur'an  akan  menjadi  lebih
            isinya.  Alias  semua  makhluk  yang  telah  Allah   menghayati lagi makna yang terkandung di dalam
            ciptakan  baik  tumbuhan,  hewan,  manusia,       hati kita.Mari kita lihat beberapa surat di dalam
            gunung, laut, hujan, dan lain-lain adalah ayat-ayat   Alqur'an yang mengandung kata Ulil Albab.
            kauniyyah.
               Jika  ayat-ayat  kitabiyyah  adalah  gambaran
            tertulis  tentang  hidup  dan  kehidupan  manusia,
            serta  alam  semesta,  maka  ayat-ayat  kauniyyah
            adalah wujud asli dari apa yang ada di dalam al-
            Quran. Untuk itu, kita sebagai umat Islam atau
            siapa pun itu, bukan hanya diharamkan menghina
            ayat  al-Quran,  tetapi  juga  haram  menghina
            seluruh  makhluk  ciptaan  Allah  SWT.  karena  itu
            pun ayat-ayat Allah.
               Banyak umat Islam yang rajin membaca ayat-
            ayat  kitabiyyah,  namun  kurang  membaca  ayat-
            ayat  kauniyyah.  Sehingga  keberadaan  ayat-ayat
            kauniyyah  seperti  terabaikan.  Ketidakpedulian
            terhadap  ayat-ayat  kauniyyah,  menyebabkan         Sesungguhnya  dalam  penciptaan  langit  dan
            umat Islam tertinggal dalam pengembangan sains    bumi,  dan  silih  bergantinya  malam  dan  siang
            dan  teknologi.  Juga  kurang  peka  terhadap     terdapat  tanda-tanda  bagi  Ulil  Albab.  (Yaitu)
            keadaan  di  sekitarnya.  Lebih  memperhatikan    orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
            yang tertulis, tapi yang tidak tertulis diabaikan.   atau  duduk  atau  dalam  keadan  berbaring  dan
            Padahal,  banyak  ayat-ayat  al-Quran  yang       mereka  memikirkan  tentang  penciptaan  langit
            menganjurkan agar kita juga membaca ayat-ayat     dan  bumi  (seraya  berkata):  "Ya  Tuhan  kami,
            kauniyah.  Seperti,  perintah  agar  kita         tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
            memperhatikan  bagaimana  unta  diciptakan.       Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
            Bagaimana  langit  ditinggikan,  dan  bagaimana   siksa neraka". (Ali Imran: 190-191)
            gunung-gunung  ditegakkan.  Memang  al-Quran
            juga  sudah  menyebutkan  bahwa  yang                Dalam kitab-kitab terjemahan Al-Qur'an, kata
            memperhatikan  ayat-ayat  kauniyyah,  hanyalah    Ulil  Albab  seringkali  diartikan  dengan  "orang-
            ulil  albab,  yaitu  dalam  pengertian  secara    orang  yang  berakal  atau  berpikir",  karena
            sederhana  sering  diartikan  sebagai  orang  yang   merujuk pada kalimat di dalam Surat Ali Imran
            berakal atau orang yang berfikir. Pengertian ini   ayat  191,  "dan  mereka  memikirkan  tentang
            tidak  salah  kalau  kita  tinjau  dari  sudut  istilah   penciptaan langit dan bumi". Kemudian banyak



            74      Al Ashri edisi 51
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80