Page 77 - Al Ashri 47.cdr
P. 77

KISAH
                HIKMAH

            Boikot VS Solidaritas
            Boikot VS Solidaritas
            Boikot VS Solidaritas


                     ada  bulan  Muharram  tahun  ke-7  dari   mereka berlima beserta pengikutnya  berangkat
                     masa kenabian, Nabi dan kaum muslimin    ke masjid.
               Pboikot.  Masa  tiga  tahun  pemboikotan         “Demi  Allah,  aku  tidak  akan  duduk  hingga
            itu, menjadi satu episode dakwah di Mekah yang    lembaran  piagam  yang  telah  memutuskan
            sangat menyakitkan. Nabi Saw dan keluarganya,     silaturahim  dan  zalim  ini  dirobek!”  kata  Zuhair
            kaum  muslimin  yang  tidak  ikut  hijrah  ke     sambil  mengarahkan  tangannya  untuk
            Habasyah,  keluarga  Bani  Hasyim  dan  Bani      mengambil lembaran piagam yang tergantung di
            Mutthallib  menanggung  penderitaan.  Mereka      Ka'bah.
            tidak  bisa  berhubungan  dengan  dunia  luar.
            Putuslah  hubungan  mereka  dengan  segenap         Abu Jahal yang berada di pojok masjid terkejut
            qabilah-qabilah  Arab  umumnya  dan  dengan       dengan  keberanian  Zuhair.  Ia  langsung  bangkit
            kaum  Quraisy  penduduk  Mekah  khususnya.        dari duduknya dan bergegas mendekati Zuhair.
            Mereka  tidak  dapat  lagi  bertemu  dan            “Demi Allah! Engkau telah berbohong! Jangan
            berhubungan dengan siapapun, selain di dalam      lakukan itu!” teriak Abu Jahal panik.
            bulan-bulan  Haram  (Muharram,  Rajab,              Namun,  Zam'ah  bin  al-Aswad  segera
            Dzulqo'dah,  Dzulhijjah).  Mereka  terkurung  di   membalas ocehan Abu Jahal.
            Syi'ib  (satu  daerah  di  celah  bukit  di  luar  kota
            Mekah).  Distribusi  pasokan  bahan  makanan        “Demi  Allah!  Justru  engkaulah  yang  paling
            diputus. Krisis makanan tidak terhindarkan. Kaum   pembohong! Kami tidak pernah rela menulisnya
            muslimin terpaksa memakan dedaunan dan kulit-     waktu itu.”
            kulit pohon tipis.                                  “Benar apa yang dikatakan Zam'ah. Kami tidak
              Di tengah situasi yang kritis itu, masih ada sisi   pernah rela terhadap apa yang telah ditulis dan
            kemanusiaan.  Solidaritas  muncul.  Beberapa      tidak  pernah  menyetujuinya,”  Abdul  Bakhtari
            musyrikin Quraisy menyelundupkan makanan ke       menambahkan.
            Syi'i. 'Umar al-Amiri meletakkan makanan di atas     Muth'im  tak  mau  ketinggalan.  “Mereka
            unta, lalu memukul unta itu sehingga makanan      berdua  ini  memang  benar  dan  sungguh  orang
            bisa sampai ke Bani Hasyim. Musyrikin Quraisy     yang mengatakan selain itulah yang berbohong.
            memergoki aksi 'Umar.   Para pembesar Quraisy     Kami  berlepas  diri  kepada  Allah  dari  piagam
            marah. Mereka lalu menginterogasi 'Umar.          tersebut dan apa yang ditulis di dalamnya,” tegas
              “Apakah  engkau  telah  ikut  agama             Muth'im.  Sementara  itu,  Hisyam  bin  'Amru
            Muhammad?”                                        menjadi  orang  terakhir  yang  semakin
                                                              memperjelas  ketidaksetujuan  mereka  terhadap
                 “Tidak,” jawab 'Umar.
                                                              piagam pemboikotan tersebut.
              “Jangan sampai engkau mengulanginya lagi.”
                                                                Abu  Jahal  marah.  Dia  mencaci  maki  kelima
            Setelah  tiga  hari  berlalu,  'Umar  mengulangi   orang  itu  dengan  tubuh  gemetar.  Pertengkaran
            perbuatannya berkali-kali. Setiap kali pula Quraisy   tidak terhindarkan. Pada akhirnya, Abu Jahal tidak
            memergokinya  berulang  kali.  'Umar  dituntut    berdaya  menghadapi  sikap  kelima  pemuka
            untuk  bersumpah  dan  dipukuli  agar  tidak      Quraisy itu. Mereka masuk ke Ka'bah. Diambilnya
                                      CHARITY
                                      CHARITY
            mengulangi  aksinya  itu.  Beruntung  Abu  Sufyan   naskah  undang-undang  pemboikotan  lalu
            datang. Ia memerintahkan kaum Quraisy untuk       merobeknya bersama-sama. Dalam sumber lain
             membebaskan 'Umar.                               dikatakan,    undang-undang  pemboikotan  itu
                    Rasa  solidaritas  atas  penderitaan  Nabi   dimakan rayap kecuali secuil dari naskah yang
                    Saw dan kaum muslimin ditunjukkan pula    bertuliskan kalimat 'Bismika Allaahumma'
                        oleh  lima  orang  pemuka  Quraisy;   yang tetap utuh.
                             Hisyam  bin  Amru,  Zuhair  bin     Solidaritas itu terus bergulir.
                              Umaiyah,  Muth'im  bin  Adi,    Kelima  pemuka  Quraisy  itu
                               Abdul Bakhtari, dan Zam'ah     berangkat  menuju  Syi'ib.
                                bin  Al-Aswad.  Mereka        Sesampainya  di  sana,
                                  berunding  hingga  larut    mereka meminta Nabi Saw
                                  malam  menghasilkan         dan kaum muslimin keluar
                                  kesepakatan  bahwa          untuk kembali ke Mekah.
                                   naskah  undang-undang      B e r a k h i r l a h
                                   pemboikotan  harus         pemboikotan. [Abdul]
                                    dibatalkan.
                                         Esok  harinya,





                                                                                   Al Ashri edisi 46 7575
                                                                                   Al Ashri edisi 47
   72   73   74   75   76   77   78   79   80