Page 34 - 52 Al Ashri mts & MA.cdr
P. 34
TERAS literasi
LITERASI
LITERASI
LITERASI
DALAM
DALAM
DALAM
LITERASI
LITERASI Kepala UPT Perpustakaan MP
LITERASI
Abdul Mutaqin
MENULIS merupakan bagian dari literasi dasar. Akan tetapi, mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam hitungan
menulis dalam arti 'menulis' fiksi atau nonfiksi, bukan lagi detik. Dengan bermodal paket data internet, sebuah akun
sebagai bentuk literasi dasar yang sederhana. Bisa jadi untuk mengakses sosial media, mesin pencari Google dan
setiap orang dalam satu komunitas, semua bisa baca tulis. sejenisnya, siapa pun sudah dapat membongkar dunia
Namun, belum tentu setiap mereka terampil menulis karya informasi tanpa sekat ruang dan waktu. Dalam konteks
fiksi atau nonfiksi. literasi menulis, orang bisa menjadi penulis dalam
Produk literasi menulis seperti cerpen, novel atau puisi, hitungan menit. Bagaimana tidak, saat ia membagikan
bukan lagi disebut sebagai literasi dasar karena unsur- ulang sebuah tulisan dari hasil copy paste di akun sosial
unsurnya yang tidak sederhana. Demikian pula dengan media miliknya atau di berbagai group semisal WA dan
esai, feature, artikel, atau opini. Ia bukan sekadar dibaca banyak orang, secara tidak sadar ia sedang
kemampuan dasar semisal bisa menuliskan nama, alamat, memosisikan dirinya sebagai penulis. Para membaca lalu
atau biodata seperti untuk keperluan suatu administrasi, mengira produk literasi itu adalah tulisan hasil jerih payah
melainkan kemampuan yang melibatkan kesiapan fisik, otak dan jari-jemari orang yang membagikan tulisan
emosi, intelektual, imajinasi, dan citarasa bahasa yang tersebut. Orang satu group ramai memberi ucapan terima
halus. Maka tidaklah mengherankan apabila banyak orang kasih, pujian, tanda like, sampai doa-doa karena tulisan itu
menganggap menulis itu sangat sulit. dirasa amat bermanfaat.
Oleh karena kemampuan menulis itu bukan bakat,
maka setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk Bagaimana itu terjadi?
terampil menulis asalkan ia mau belajar dan berlatih. Sederhana. Apabila orang yang membagikan informasi
Belajar bisa langsung tatap muka dengan guru menulis itu tidak menyantumkan sumber atau tidak menyertakan
dalam forum-forum pelatihan menulis, pelatihan menulis siapa penulis informasi tersebut, maka jadilah ia seorang
daring, atau belajar secara otodidak. Berlatih berarti “penulis” dari informasi yang dibagikan itu alias 'penulis
praktik menulis sampai benar-benar menghasilkan karya instant'.
sesuai dengan passion dan ilmu menulis yang sudah Tentu, dalam dunia kepenulisan cara ini kurang elok.
dipelajari. Perlu digarisbawahi, belajar dan berlatih Bukan saja karena persoalan jiplak menjiplak (plagiasi),
keterampilan menulis ini harus dilakukan dalam melainkan bisa dikategorikan sebagai tindakan yang tidak
kesatupaduan proses sampai menghasilkan produk karya menghargai jerih payah sang penulis aslinya. Ini dari satu
baik fiksi maupun nonfiksi. Maka, satu-satunya upaya sisi.
untuk mengatasi kesulitan menulis hanyalah belajar Dari sisi yang lain, perilaku ini cukup menggelikan. Orang
menulis, berlatih menulis, dan terus menulis sampai lahir yang terhimpun dalam satu grup WA misalnya, secara tidak
karya-karya yang hadir di tangan para pembaca. langsung sebenarnya saling menilai kemampuan atau level
menulis masing-masing anggota grup menyangkut
Penulis Instant bagaimana karakter tulisannya, diksi (pilihan kata) yang
TEKNOLOGI hari ini sangat bisa diandalkan untuk kerap ia gunakan, kekayaan kosakata, kesalahan umum
menyajikan segala sesuatu dengan cepat. Orang bisa yang berulang, dan sebagainya dari produk asli tulisan tiap
32 Al Ashri edisi 52