Page 52 - Al Ashri edisi 46
P. 52

BERITA utama



            suruh saja secara verbal, tapi harus diberikan    budaya  bersih  tidak  dimilikinya  dan  sudah
            contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari di     menjadi kebiasaan di rumahnya, atau mereka
            madrasah.                                         memiliki paradigma bahwa masalah kebersihan
              Pembiasaan  budaya  bersih  lingkungan          sudah ada yang bertanggung jawab (care staff)
            menjadi  sangat  penting  untuk  dilakukan  di    sehingga  tidak  perlu  memiliki  sikap  peduli
            lingkungan  madrasah,  karena  merupakan          terhadap kebersihan lingkungan. Atau memang
            proses pembiasaan sikap bagi peserta didik MP     karena faktor internal yang ada di dalam dirinya
            yang  akhirnya  menjadi  karakter  mereka.  Jika   yakni “ HATI “ yang tidak bersih sehingga tidak
            budaya  bersih  lingkungan  sudah  menjadi        peduli terhadap kebersihan lingkungan.
            karakter,  maka  segenap  civitas  akademika  di     Berbicara  tentang  hati,  ajaran  Islam  telah
            MP  akan  memiliki  sikap  peduli  terhadap       menjelaskan dalam Al Qur'an dan Hadits. Hati
            kebersihan  di  lingkungannya  masing-masing,     dalam  bahasa  arab  disebut  dengan  “Qalb”.
            tanpa harus mengandalkan tenaga care staff.       Sedangkan makna dari “Qalb” itu sendiri adalah
            Untuk pencapaian karekter ini perlu kerjasama     membalikkan.  Namun  ada  pula  yang
            yang  saling  memahami  antara  madrasah  dan     menyebutnya dengan “al kabad”. Pemaknaan
            orang  tua  bahwa  prosesnya  tidak  hanya        lughawy  ini  hanya  sebagai  dasar  bahwa  hati
            dilakukan  di  madrasah  tetapi  juga  dibiasakan   adalah bagian terpenting dalam tubuh dan pola
            oleh  orang  tua  terhadap  peserta  didik  di    pikir  manusia.  Sedangkan  di  dalam  Al  Quran
            rumahnya masing-masing.                           sendiri disinggung mengenai hati dengan kata
              Gerakan  budaya  bersih  ini  tidak  mudah      “Qalb”.  Kata  “Qalb”  sendiri  merupakan
            dilakukan,  tidak  semudah  diucapkan,  dan       pemaknaan  akan  fungsinya.  Di  mana  hati
            semudah  membalikkan  tangan.  Kendatipun         sangat rentan dan mudah untuk mewarnai atau
            dilakukan  gerakan  di  MP  melalui  himbauan     diwarnai.  Sekarang  bicara  merah,  maka
            ketika  upacara  di  masing-masing  unit,  ketika   semenit kemudian bisa berubah menjadi putih.
            kegiatan habitual curriculum, ketika rapat guru   Sekarang  bisa,  sejam  kemudian  bisa  berubah
            dan karyawan, ketika khutbah jum'at, hasilnya     menjadi tidak bisa. Intinya, hati adalah bagian
            masih  belum  memuaskan,  karena  masih           organ  tubuh  yang  memiliki  fungsi  luar  biasa.
            banyak ditemukan sampah bekas minuman dan         Dan pekerjaan hati tidak ada yang mengetahui
            makanan berserakan di lingkungan madrasah.        kecuali dirinya saja dengan Sang Khaliq.
            Pertanyaannya  kenapa  pembiasaan  budaya           Untuk  menjadikan  hati  selalu  baik,  perlu
            bersih di lingkungan MP belum berhasil? Siapa     keyakinan atau pikiran bahwa Allah SWT. adalah
            yang bertanggung jawab terhadap kebersihan        yang dapat memonitor langsung isi hati kita. Dia
            lingkungan?Faktor  apa  yang  sangat              tidak akan pernah luput dan lalai terhadap hati
            menentukan  keberhasilan  budaya  bersih  di      kita  walaupun  manusia  dan  makhluk  lainnya
            lingkungan madrasah?                              tidak dapat menebak apa isi hati kita ini. Untuk
              Menjawab  beberapa  pertanyaan  tersebut,       itulah karena hati sebagai sumber dari setiap
            perlu kita evaluasi terhadap apa yang sudah kita   tindakan  manusia,  maka  ia  memiliki  peranan
            lakukan.  Beberapa  kegiatan  gerakan  bersih     besar  terhadap  perbuatan-perbuatan.  Imam
            lingkungan  sudah  dilakukan  baik  melalui       Syafi'i  menjelaskan,  bahwa  semua  perbuatan
            himbauan  secara  lisan  maupun  tulisan.         manusia  tergantung  dari  sepotong  daging
            Bagaimana  dengan  keteladanan?  Mungkin          dalam tubuh. Jika ia baik, maka baiklah seluruh
            keteladanan  juga  menjadi  penyebabnya,          perbuatannya. Sebaliknya, jika ia buruk, maka
            karena  tidak  semua  civitas  akademika  peduli   buruklah  semua  amal  perbuatannya,  dialah
            dan  tersentuh  hatinya  untuk  mengambil         hati.
            sampah dari potongan kertas atau plastik yang       Ungkapan  ulama  atau  pun  hadits  tidaklah
            dilihat  di  jalan  dan  membuangnya  di  tempat   berlebihan ketika hati memiliki peranan besar
            sampah  yang  ada.  Atau  memang  karakter        terhadap  sikap,  tindakan  dan  perbuatan


            50      Al Ashri edisi 46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57