Page 53 - Al Ashri edisi 46
P. 53

BERITA utama



            manusia. Tidak sedikit pun perbuatan manusia,     kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu
            kecuali ia dimulai dari isi hatinya yang terdalam.   dan  menyempurnakan  ni`mat-Nya  bagimu,
            Dalam  masalah  peranan  hati  terhadap           supaya kamu bersyukur” (QS. 5 : 6).
            perbuatan  manusia,  Islam  menyikapinya            Namun untuk memiliki hati yang bersih, kita
            dengan  bijak,  khusus  kepada  umat  Nabi        terlebih dahulu harus mengetahui seluk beluk
            Muhammad SAW., bahwa siapa pun yang ingin         hati  manusia,  sifat-sifatnya  dan  juga  godaan-
            melakukan kebaikan, cukup bermodalkan niat        godaan yang dapat menghanyutkannya. Hati ini
            yang  terbersit  dalam  hati,  maka  Allah  telah   merupakan sentral jiwa manusia, yang apabila
            memberikan balasan niat baiknya itu walaupun      hatinya baik, maka insya Allah akan baik pula
            ia  tidak  mengerjakannya  sebab  lupa  dan  lain   seluruh tubuhnya, dan jika hatinya buruk, maka
            sebagainya.  Sebaliknya,  dalam  masalah          akan  buruk  pula  seluruh  tubuhnya.  Dalam
            perbuatan  buruk,  siapa  pun  tidak  akan  di    sebuah  hadits  yang  diriwayatkan  oleh  Imam
            kenakan dosa oleh-Nya selama hanya terbersit      Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Nu'man
            dalam hati.                                       ra,  Rasulullah  SAW  bersabda  yang  artinya  :
              Peran hati sangat menentukan terwujudnya        “…ketahuilah bahwa dalam jasad itu terdapat
            perilaku  seseorang,  untuk  itu  diperlukan  hati   sekerat darah, yang apabila ia baik maka baik
            yang  bersih  “Qolbun  Salim”.  Qolbun  Salim     pula  seluruh  jasadnya.  Dan  apabila  ia  rusak,
            berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu qolbun   maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah
            (hati)  dan  salim  (bersih,  suci  dan  lurus),   bahwa sekerat darah tersebut adalah hati. (HR.
            sehingga  artinya  hati  yang  lurus,  bersih,  suci   Bukhari Muslim).
            dan  ikhlas  dalam  segala  gerak,  fikiran,        Dari hadits di atas kita dapat memetik satu
            perasaan, perbuatan dan lain sebagainya hanya     kesimpulan, yaitu bahwa hati ternyata laksana
            kepada  Allah  SWT.  Dalam  Al  Qur'an,  Allah    nakhoda sebuah bahtera. Di mana arah tujuan
            menyebut  istilah  qolbun  salim  sebanyak  dua   dari  bahtera  tersebut  sangat  ditentukan  oleh
            kali.  Dan  keduanya  menggambarkan  tentang      sang nahkoda. Jika nakhodanya memiliki niatan
            hatinya nabi Ibrahim as. :                        dan  tujuan  yang  baik,  Insya  Allah  akan
            1.   “Dan janganlah Engkau hinakan aku pada       membawa bahtera tersebut ke arah yang baik.
               hari  mereka  dibangkitkan,  (yaitu)  di  hari   Sebaliknya, jika ia memiliki tujuan yang jahat,
               harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,   maka  secara  otomatis  kapal  tersebut  sedang
               kecuali orang-orang yang menghadap Allah       berjalan  ke  arah  yang  negatif.  Oleh  karena
               dengan hati yang bersih.” (QS. 26 : 87 – 89)   itulah  sangat  penting  bagi  kita  memiliki  hati
            2.  “Dan  sesungguhnya  Ibrahim  benar-benar      yang  bersih  guna  menjadikan  kehidupan  kita
               termasuk  golongannya  (Nuh).  (Ingatlah)      benar-benar sedang melaju ke arah yang baik,
               ketika  ia  datang  kepada  Tuhannya  dengan   yaitu keridaan Allah SWT.
               hati  yang  suci.  (Ingatlah)  ketika  ia  berkata     Dengan  demikian,  jika  kita  menginginkan
               kepada  bapaknya  dan  kaumnya:  "Apakah       kebersihan  lingkungan,  budaya  bersih  di
               yang kamu sembah itu?” (QS. 37 : 83 – 85)      lingkungan  Madrasah  Pembangunan,  terlebih
              Jika kita renungkan, sebenarnya Allah SWT.      dahulu harus menjadikan hati kita, hati semua
            menginginkan agar seluruh hamba-Nya dapat         civitas  akademika  MP  bersih,  yang  akhirnya
            memiliki  hati  yang  bersih,  yang  dapat        terbentuk  sikap  peduli  dan  bahkan  menjadi
            mengantarkan mereka pada surga Allah SWT,         karakter, sehingga secara otomatis hati tergerak
            sekaligus  untuk  menyempurnakan  segala          dan mengambil sampah ketika melihat sampah
            kenikmatan  yang  diberikan  kepada  seluruh      di jalan, dan di lingkungan madrasah. Dengan
            hamba-Nya.  Dan  untuk  menyucikan  hati          budaya bersih tersebut, lingkungan madrasah
            manusia, Allah menurunkan Al Qur'an (agama        menjadi  nyaman,  asri  dan  enak  dipandang
            Islam), guna dijadikan pedoman hidup manusia      mata.
            yang artinya: “Allah tidak hendak menyulitkan


                                                                                   Al Ashri edisi 46 51
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58