Page 61 - Al Ashri 50.cdr
P. 61
REMAJA Berbicara
Kolaborasi
Kolaborasi dalam
Kolaborasi dalam dalam
pandangan Milenialpandangan Milenial
pandangan Milenial
Dwi Novita Ramadanti (XI IIS 2) pembelajaran, sehingga terjadi suatu
transformasi ilmu pengetahuan antar anggota
K o l a b o r a s i kelompok pembelajaran.
a d a l a h b e nt u k Selanjutnya apa saja yang harus dimiliki para
kerjasama, berupa milenial saat kolaborasi. Pertama, Kecerdasan
i n t e r a k s i , interpersonal. Dengan mengasah salah satu
k o m p r o m i kecerdasan ini, milenial bisa berbagi tentang ilmu
beberapa elemen yang dimiliki. Kedua, Memiliki kepercayaan diri
yang terkait baik yang tinggi. Ketika mengeluarkan pendapat,
individu, lembaga milenial pasti diuji untuk berani dan percaya diri
atau pihak-pihak mengungkapkan ide yang sudah mereka pikirkan.
yang terlibat secara Ketiga, Kecerdasan Intrapersonal. Melalui
langsung dan tidak kecerdasan ini, milenial ditantang untuk
l a n g s u n g ya n g melakukan self-reflection yang kemudian
menerima akibat diungkapkan bentuk tanya jawab antara milenial.
dan manfaat. Di era 4.0 kolaborasi harus dimiliki Suatu gagasan atau pendapat pasti harus
oleh para milenial. ditindaklanjuti dengan diberi berupa tanggapan,
Milenial merupakan generasi penerus bangsa sanggahan maupun saran dari diri mereka
yang harus memiliki wawasan yang luas dan masing-masing.
pikiran kritis saat menatap keluar melihat keadaan
negaranya sendiri dan juga milenial harus
memiliki tanggung jawab yang besar untuk Fatih Ahmad (XI MIA 2)
menciptakan bangsa yang cerdas. Fatih Ahmad berpendapat bahwa kolaborasi
Kenapa milenial harus bisa berkolaborasi? merupakan hal yang terpenting dalam mencapai
Kolaborasi sangat diperlukan bagi milenial karena s u a t u t u j u a n .
kolaborasi melibatkan partisipasi aktif setiap Seorang sendiri
individu yang dapat meminimalisasi perbedaan t i d a k d a p a t
yang dimiliki. Milenial harus memahami bahwa membuat suatu
kolaborasi merupakan suatu bentuk strategi perubahan yang
kerjasama dalam berbagai hal agar tujuan yang signifikan tanpa
ditargetkan bisa terealisasi. Contohnya seperti bantuan orang lain,
kolaborasi dalam belajar. Hal ini sangat hal ini disebabkan
dibutuhkan karena para milenial memiliki oleh keterbatasan
kecenderungan belajar seperti bertanya satu manusia dalam
sama lain. Dengan berkolaborasi milenial bisa m e n a m p u n g
menkonstruksikan ilmu pengetahuan yang sebuah ilmu. Setiap
mereka peroleh. Di dalam belajar sebuah interaksi o ra n g t i d a k l a h
sangatlah dibutuhkan untuk mengerti sebuah memiliki kelebihan maupun kekurangan yang
makna dalam suatu persoalan dengan pertukaran sama. Perbedaan itulah yang dapat menutup
konsep antar anggota kelompok pada suatu kekurangan yang dimiliki.
Al Ashri edisi 50 59