Page 59 - Al Ashri edisi 43
P. 59
OPINI
peserta didik dalam perspektif ruhani. Secara jawab menyemai dan merawat nilai-nilai itu
fitrah, tidak ada orang tua yang tega mengajarkan seperti dalam bingkai sabda Nabi “balligu ‘anni
sesuatu kepada anaknya segala yang akan walau aayah”, sampaikanlah yang datang dariku
merugikan mereka. Bahkan boleh jadi, andaikata meskipun hanya satu ayat.
ada orang tua seorang penjahat, hati nuraninya Syariah adalah benteng umat. Manakala Allah
berharap kelak anaknya menjadi orang baik maka SWT ingin melemahkan umat ini, maka syariah
dititipkan kepada guru atau lembaga pendidikan Islam akan dikurangi. Sebaliknya, bila Allah
yang akan membuat anaknya menjadi baik. SWT ingin menguatkan umat ini, maka akan
Sebagai orang tua ruhani, seorang guru dimulai dengan lahirnya para ulama dan guru-
tidak hanya dituntut mengajarkan sesuatu yang guru ideal yang akan mengusung syariah di muka
berguna, tetapi juga membawa mereka mengenal bumi yang akan menghasilkan generasi-generasi
dan takut pada Tuhannya. Inilah basis karakter terbaik di zamannya kelak.
pendidikan Islam. Sebab puncak dari ilmu Islam memang tidak akan hilang dari muka
pengetahuan adalah saat seseorang menjadi ‘alim, bumi. Itulah janji Allah SWT yang sudah pasti.
semakin dia berilmu, semakin takut dia kepada Namun persoalannya adalah umat Islam itu bisa
Allah. Inilah gambaran ilmu yang bermanfaat. lemah dan runtuh.
Dalam pendidikan Islam, ilmu bukan Kelemahan itu umumnya terjadi manakala
tujuan, tetapi sarana untuk dekat kepada Allah. ilmu syariah atau fiqih sudah mulai ditinggalkan,
Seringkali, orang banyak ilmunya, tapi tidak para ulama sudah diwafatkan, dan tidak ada lagi
membawa maslahat, baik untuk dirinya sendiri ahli syariah atau guru-guru ideal yang dilahirkan.
maupun orang lain karena ilmu yang dimiliki Akibatnya bisa ditebak, nilai-nilai Islam tergerus,
dimaknai sebagai tujuan untuk mendapatkan masyarakat lepas dari agama dan akhirnya
sesuatu. Ilmunya malah semakin menjauhkan terkubur dalam kehancuran sejarah.
seseorang dari Allah. Ilmunya justeru digunakan Di sinilah kehadiran seorang guru ideal
untuk tujuan buruk karena tidak terkoneksi amat dibutuhkan. Guru yang saat berkerja,
dengan “takut” pada Allah. menghayatinya sebagai rahmat, tulus penuh
Di sinilah pemahaman seorang guru dituntut rasa syukur. Mereka yang memandang mengajar
dalam tugas mengajarnya bagaimana memadukan sebagai amanah, maka ketika mengajar ia
ilmu yang diajarkan kepada peserta didik dengan penuh tanggung jawab. Mereka yang mengajar
akidah yang lurus. Sehingga ilmu yang mereka sebagai panggilan jiwa, karena itu ia mengajar
ajarkan tidak hanya bertujuan untuk pengisi tuntas penuh integritas. Mereka yang mengajar
otak peserta didik tetapi juga sebagai makanan sebagai aktualisasi diri, karena itu saat mengajar
hati, jiwa, atau rohani. Hasil pembelajaran yang ia penuh semangat. Mereka yang mengajar
demikian itu, akan menghasilkan generasi yang sebagai persembahan, karena itu saat mengajar
mampu memadukan antara ilmu dan amal shalih, diniatkannya sebagai ibadah. Mereka yang
generasi yang berilmu amaliyah dan beramal mengajar berpadu dengan seni dan kreativitas
ilmiyah. sehingga pengajarannya tidak membosankan.
Prof. DR. Firdaus L.N., M.Si. dalam bukunya “Sajikanlah perkerjaanmu sebagai pelayanan,
yang berjudul “Powerful the Points of Guru” sebab itu berkerjalah dengan sungguh penuh
menyatakan bahwa guru adalah pahlawan. kerendahan hati. Di mana pun anda bertugas
Untuk menjadi seorang pahlawan harus dari hati, menjadi guru, lakukan apa yang engkau bisa,
dan rela berkorban demi kemajuan sumber daya dengan apa yang kau punya, di mana pun kau
manusia. berada”, demikian kata Theodore Roosevelt.
Guru dalam prespektif fiqih adalah penjaga Guru ideal dalam perspektif akhlak dan fiqih
nilai-nilai islami. Guru seperti petani yang adalah guru yang ideal di mata manusia dan
menyemai benih dan merawatnya hingga nilai- di mata Allah. Mereka yang mengemban misi
nilai itu tumbuh dalam diri peserta didik. untuk memakmurkan dunia menjadi jembatan
Nilai-nilai itu akan lestari apabila tanggung kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Amiin.
edisi 43isi 43 57
ed